silakan meng-copy paste, tapi jangan lupa di comment dan follow ya :D
thanks

Minggu, 19 Juni 2011

Sejarah Pramuka


Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
  1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
  2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
  3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
  4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka

Sejarah Kepramukaan Sedunia
                                Awal tahun 1908 Baden Powell menulisis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
                                Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
                                Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
                                Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
                                Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
                Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
                Tahun 1929 Jambore III          di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
                Tahun 1933 Jambore IV           di Godollo, Budapest, Hongaria
                Tahun 1937 Jambore V            di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
                Tahun 1947 Jambore VI           di Moisson, Perancis
                Tahun 1951 Jambore VII         di Salz Kamergut, Austria
                Tahun 1955 Jambore VIII        di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
                Tahun 1959 Jambore IX          di Makiling, Philipina
                Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani
                Tahun 1967 Jambore XI          di Idaho, Amerika Serikat
                Tahun 1971 Jambore XII         di Asagiri, Jepang
                Tahun 1975 Jambore XIII        di Lillehammer, Norwegia
                Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
                Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada
                Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia
                Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan
                Tahun 1995 Jambore XVIII     di Belanda
                Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan
                Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand

                                Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
                                Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
                                Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
                                Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

Ditulis oleh : Drs. Ringsung Suratno, M.Pd

 source

Minggu, 12 Juni 2011

Sejarah Kamera


Kamera Obscura
Foto: io-noi-aldo.sonance.net


Delapan Jam Untuk Satu Foto!

Kamera kini ada di mana-mana dan semakin mudah dipakai. Bagaimana sejarah lahirnya kamera?
Liburan memang menyenangkan. Saat-saat seperti itu harus diabadikan supaya bisa dikenang terus. Caranya bisa dengan merekam lewat video atau kamera. Kini siapa saja bisa mengabadikan saat-saat mengasyikkan. Soalnya hampir setiap handphone kini ada kameranya. Berbicara tentang kamera, bagaimana, ya, sejarahnya? Karto/XY-Kids!

Kamera Portable Obscura
Pada tahun 1960-an, seorang peneliti Inggris, Robert Boyle dan pembantunya Robert Hooke, menemukan kamera portable (bisa dipindah-pindah) obscura. Penemuan mereka ini disempurnakan lagi oleh Johann Zahn tahun 1685. Kamera ini sering kita lihat di film-film bertema jaman dahulu. Kamera ini memakai lampu kliat yang meledak dan mengeluarkan asap.
Merekam Gambar
Orang yang berjasa menyempurnakan kamera adalah Jacques Daguerre. Tahun 1837, dia mengembangkan cara membuat foto, yang kemudian disebut daguerreotype . Prosesnya menggunakan lempengan copper (tembaga). Daguerre adalah seniman asal Perancis yang ingin membuat gambar lebih bagus. Dia bekerjasama dengan Joseph Nicephore Niepce yang lebih dahulu sukses. Niepce sebenarnya sudah membuat foto di tahun 1826. Tapi proses pembuatan foto ini tidak praktis. Orang harus bergaya di depan kamera selama 8 jam untuk menghasilkan satu foto. Hasilnya pun masih buram. Meski begitu, mereka kemudian memberitahukan penemuan itu ke masyarakat. Sebagai jasanya, pemerintah Perancis memberi pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan anak Niepce. Niepce tidak menerima penghargaan itu karena sudah meninggal lebih dulu.

Cetak Cepat
Setelah Daguerre dan William Talbot, tahun 1852 Frederick Scott Archer membuat temuan mencetak foto lebih cepat. Hanya dalam waktu kurang dari lima detik, foto udah tercetak. Prosesnya, gambar sudah dicetak ketika plat masih basah. Teknik ini dinamakan collodion .

Bahan gelatin
Tahun 1871, Richard Maddox menemukan gelatin, sebuah bahan untuk mencetak foto. Bahan ini menggantikan plat fotografik. Dengan penemuannya ini, gambar bisa dicetak lebih banyak dan kualitasnya lebih bagus. Ketika itu, kamera sudah ada yang lebih handy alias bisa ditenteng.
Abad ke-20
Memasuki abad ke-20, penemuan di bidang kamera terus berlanjut. Misalnya ditemukannya film berwarna tahun 1901. Setelah itu, film berwarna berlapis yang disebut Kodachrome ditemukan. Kodak juga menemukan film berukuran 35 mm yang sangat populer itu. Belakangan ditemukan lagi kamera digital.

source

Kamera digital adalah teknologi yang terkait langsung dan berkembang dari teknologi yang sama seperti ketika berfungsi untuk merekam gambar pada televisi. Pada tahun 1951, untuk pertama kalinya video tape recorder (VTR) mengambil gambar dari kamera televisi, kemudian mengkonversi informasi tersebut menjadi suatu impuls listrik (digital) dan menyimpan informasi tersebut ke dalam tape magnetis.

 Bing Crosby Laboratorium (tim peneliti yang didanai oleh seorang insinyur bernama Vrosby dan dipimpin oleh John Mullin) membuat versi awal dari VTR. Pada tahun 1956, teknologi VTR telah disempurnakan (VR1000 yang dibuat oleh Charles P. Ginsburg dan Ampex Corporation) dan umum dipakai oleh industri televisi. Antara televisi/kamera video dan kamera digital yang menggunakan CCD (Charged Couple Device)untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Pada saat itu pula era kamera digital telah dimulai dengan sangat pesat.
Pada tahun 1981, Sony memperkenalkan kamera elektronik komersil pertama mereka yang disebut Mavica. Gambar yang direkam ke mini disc dan kemudian dimasukkan ke dalam video reader yang terhubung ke monitor atau televisi warna. Walaupun Mavica belum dapat dikatakan kamera digital, itu sebenarnya merupakan modifikasi kamera video yang mengambil foto secara spontan.

Sejak pertengahan tahun 1970-an, Kodak memiliki beberapa penemuan tentang solid-state/kejernihan untuk sensor gambar yaitu mengubah cahaya ke gambar digital untuk penggunaan pada tingkat profesional dan konsumen rumah tangga. Pada tahun 1886, ilmuwan Kodak untuk pertama kalinya di dunia mengenalkan sensor megapixel, dimana sensor ini mampu merekam 1,4 juta pixel yang dapat menghasilkan 5x7 inci foto digital cetak berkualitas baik pada saat itu. Pada tahun 1987, Kodak merilis tujuh produk untuk merekam, menyimpan, memanipulasi, transmisi elektronik, dan mencetak sesuatu seperti gambar suatu objek.

Pada tahun 1990, Kodak mengembangkan sistem foto CD dan mengusulkan pertama kalinya di seluruh dunia untuk menetapkan standar warna digital dalam lingkungan komputer dan peripheral komputer. Pada tahun 1991, Kodak merilis pertama kalinya untuk para profesional, suatu sistem dalam pemotretan yanitu Digital Camera System (DCS), yang bertujuan untuk photo journalist. Kamera tersebut adalah Nikon F-# yang dilengkapi dengan sensor 1.3 Megapixels.

Kamera digital yang pertama untuk tingkat konsumen pasar yang bekerja dengan komputer rumah melalui USB (Unit serial Bus) adalah kamera QuickTake 100 Aplle (17 Februari 1994), kamera Kodak DC40 (28 maret 1995), Casio QV-11 (dengan monitor LCD, akhir 1995), dan Sony Cyber-Shot Digital Still Camera (1996). Namun, kodak memasuki era tersebut dengan agresif kampanye pemasaran untuk memajukan DC40 dan membantu memperkenalkan gagasan digital fotografi kepada masyarakat.

Kinko's dan Microsoft bekerja sama dengan Kodak Digital untuk membuat gambar digital yang menggunakan software di berbagai tempat kerja dan kios foto, dimana para pelanggan diizinkan untuk memproduksi CD foto, gambar digital, dan kemudian dapat menambahkan ke dokumen komputer mereka. IBM bekerja sama dengan Kodak membaut internet berbasis jaringan pertukaran gambar.

Hewlett-Packard (HP) adalah perusahaan pertama dalam hal membuat warna di produk mereka yaitu Inkjet Printer, sehingga melengkapi sistem pewarnaan untuk gambar yang dicetak dari kamera digital. Maka dimulailah perubahan kamera digital dengan bentuk yang baru. Kamera digital seperti kamera konvesional, tersedia model Point-And-Shot dan lensa refleks tunggal digital atau Digital Single Lens Reflector (DSLR).



Jumat, 10 Juni 2011

Sejarah Lipstik

Lipstik mungkin adalah kosmetik paling provokatif. Pemulas bibir ini sanggup membangun feminitas dan sensualitas pemakainya. Masyarakat mengenalnya sejak 5.000 tahun silam.
Lipstik mengukir sejarah panjang sejak masa prasejarah hingga mencapai bentuknya saat ini. Dalam perjalanannya, lipstik tak hanya mengambil peran penting dalam perwujudan kata cantik, tapi juga berbagai simbol yang penuh kontroversi.





Sumeria Kuno
Di tempat inilah pemakaian lipstik pertama kali terekam. Ratu Ur, yang kemudian dipakai dalam sebuah iklan terlihat mempercantik bibirnya dengan formula kemerahan dari batu besi sebagai simbol kepemimpinan dan kekayaan.

Mesir Kuno
Bangsa Mesir mulai mengenal pewarna bibir dari warna merah bata, merah tua dan warna lain untuk mencipta berbagai nuansa. Warna pemulas Mesir kuno beragam dari warna jeruk keprok yang merah muda hingga warna hitam. Ini membuktikan bahwa sejak zaman prasejarah pun lipstik hitam bukan sesuatu yang baru.

Yunani Kuno
Di Yunani Kuno, lipstik dianggap sebagai kosmetik khusus untuk pelacur. Para ‘kupu-kupu malam’ mengoleskan formula dari anggur, rumput laut, dan murbei untuk memerahkan bibir mereka.

Romawi Kuno
Para wanita romawi membutuhkan bantuan ornatrix atau budak kosmetik untuk mendandani mereka termasuk memakaikan pemulas bibir. Lipstik pilihan wanita Romawi adalah ungu-merah. Pria juga memakai lipstik seperti halnya wanita, dengan warna berbeda yang menunjukkan status sosial.

Timur Tengah
Pada 1000 Masehi, ahli kecantikan terkenal Abulcasis Moor menciptakan lipstik padat pertama dengan menggunakan cetakan berbentuk khusus.

Kekaisaran Aztek
Suku Aztec menggiling kumbang cochineal untuk membuat bahan pewarna, sekaligus menggunakannya untuk melukis bibir dan wajah menjadi merah jambu.
Tudor Inggris
Ratu Elizabeth I sangat menyukai lipstik. Resep pribadinya terdiri dari kumbang cochineal, permen karet Arab, putih telur, dan susu ara. Di masanya, lahir lip liner dari campuran gips Paris dengan sejenis pigmen merah yang kemudian dikeringkan.

Amerika Awal
Istri presiden Amerika Serikat, Martha Washington, terkenal dengan senyum di bibir berwarna ceri. Resep pribadinya adalah lip balm dari lebah, lemak, gula, minyak almond, alkanet, kismis, lilin dari kepala ikan paus dan balsam.

1940-an
Perang Dunia II menjadikan para buruh pabrik wanita memiliki penghasilan sendiri dan mampu membeli kosmetik. Lipstik tidak lagi menjadi barang mahal yang hanya dapat dinikmati kalangan atas. Aktris ningrat sekelas Bette Davis dan Katharine Hepburn memopulerkan bibir merah.

2007
Dalam sebuah penelitian untuk kampanye aman kosmetika, ilmuwan menemukan sebuah kontroversi bahwa sepertiga dari merek lipstik yang beredar di pasaran belum melewati uji keamanan. Namun, perusahaan kosmetik mengabaikan klaim tersebut dan bersikeras produk yang mereka pasarkan aman digunakan.

source <a href="http://www.informanz.co.cc"><a href="http://www.informanz.co.cc" target="_blank">Informanz</a></a>

Pada zaman Tiongko kuno, terutama diDinasti Tang, ada tujuh langkah dalam membuat kosmetik untuk wanita cantik : alas bedak, menerapkan warna ke wajah, mewarnai alis mata, menerapkan "warna emas pada dahi", melukis lesung, menghiasi pipi dan memulas pewarna bibir, yang menjadi cikal bakal lipstik modern saat ini.

Jika mata adalah jendela jiwa, bibir adalah cermin dari karakter dan temperamen seseorang. Merias bibir mengalami sejarah panjang dan memiliki berbagai pola pada periode yang berbeda. Hal ini diyakini bahwa merias bibir pada awalnya dilakukan pada ritual keagamaan.

Seiring waktu berlalu, orang menyadari bahwa itu bisa menghidupkan semangat seseorang dan kadang-kadang bahkan bisa mengungkapkan status sosial seseorang. Sebagai akibatnya, bahan-bahan yang berbeda untuk produk kecantikan bibir terus menerus dikembangkan dan digunakan untuk membuat bibir merah dan cerah, membentuk seni makeup.

Produk kecantikan bibir di Tiongkok kuno yang biasanya disebut lip balm, sebagaimana dicatat oleh kamus Tiongkok berjudul Shiming yang ditulis oleh Liu Xi pada Dinasti Han Timur (AD25-AD220). Lipstik pada mulanya tidak seperti lipstik yang kita lihat sekarang ini, namun berbentuk pasta yang diletakkan dalam wadah tertentu.

Setelah Dinasti Sui(589 AD - 618 AD) dan Tang, beberapa poles bibir diolah menjadi zat padat, dicetak dalam bentuk tertentu. Karena mudah dibawa kemana-mana , jenis baru ini segera mendapatkan popularitas. Produksi dari poles bibir tidak mengalami inovasi besar hanya zaman modern sekarang mulai diadakan inovasi.

Lipstik di Tiongkok kuno juga mengandung aroma wangi yang fantastis. Di dinasti Utara (AD 386-AD 581) bahan baku daripoles bibir antara lain Ageratum dan cengkeh. Pada Dinasti Tang, rasa buatan ditambahkan ke poles bibir.  src

Sejarah Tembok BERLIN

Tembok Berlin (bahasa Jerman: Die Berliner Mauer) merupakan tembok di tengah-tengah bandar Berlin.
Tembok Berlin menjadi ikon atau simbol kepada Perang Dingin , mula dibina 13 Ogos 1961 dan diruntuhkan kemudian pada 9 November 1989. Ia menjadi tirai besi dan menjadi garisan sempadan antara Jerman Barat dan Jerman Timur selama 28 tahun.
Tembok Berlin diarahkan pembinaannya oleh pemimpin Jerman Timur iaitu Walter Ulbricht dan diluluskan oleh pemimpin Rusia ketika itu Nikita Khrushchev.
Tembok ini dibina selepas Perang Dunia Kedua.

Tujuan

Tujuan dibina bagi menghentikan penghijrahan besar-besaran tenaga kerja muda dan produktif Jerman Timur ke Jerman Barat. Ramai golongan profesional dan pekerja mahir berhijrah dan ini meninggalkan kesan ekonomi yang teruk kepada Jerman Timur.
Mulanya pernghijrahkan seramai 2.5 juta dalam tempoh 1949 - 1962. Penghijrahan berkurang kepada 5000 orang dalam tempoh 1962-1989.

Latar Belakang

Selepas tamat Perang Dunia II di Eropah dan Jerman telah tewas, Jerman telah terbahagi kepada 4 zon.
Bandar Berlin diduduki oleh pihak Bersekutu dan terpecah pula kepada beberapa zon penjajah lagi. Zon yang dikuasai oleh Perancis, British dan Amerika telah membentuk Republik Persekutuan Jerman ( Jerman Barat) pada 1949. Sementara zon yang dikuasai oleh Kesatuan Soviet membentuk Republik Demokratik Jerman ( Jerman Timur ) pada tahun yang sama 1949.
Sejak 1948, Jerman Barat dibangunkan kedalam negara negara kapitalis Barat yang berasaskan ekonomi pasaran bebas.Kerajaan demokrasi berparlimen dibentuk. Pertumbuhan ekonomi sejak 1950-an menunjukkan peningkatan yang mendadak berbanding dengan Jerman Timur yang mengamalkan sistem komunis, kerajaan autokratik dan berkhiblatkan komunis di Soviet Rusia.
Ketika Jerman Barat semakin kaya hingga melebihi kebanyakan negara Eropah yang lain. Sedangkan warga Jerman Timur masih memperjuangkan kebebasan berpolitik dan pertumbuhan ekonomi.
Penghijrahan golongan profesional dari 1949 - 1961 setiap hari dinamakan "Grenzgeger". Golongan profesional ini membantu pembinaan semula Eropah Barat sebagaimana Plan Marshall.
Ramai penduduk Eropah Barat melancong dan membeli belah di Jerman Timur kerana harga yang murah dan menarik. Kebanyakan barang mendapat subsidi daripada kerajaan . Ekonomi Jerman Timur banyak dibantu oleh Kesatuan Soviet.
Tembok ini sepanjang 45 km dibina pada hari ahad, 13 Ogos 1961 di sebelah bandar Berlin Timur. Pagi itu, pasukan tentera Jerman Timur dan pekerja awam mula membinanya. Pada mulanya tidak melibatkan pihak Soviet Rusia. Tentera NVA dan KDA akan menembak sesiapa yang menyeberangi sempadan bandar Berlin itu.
Ramai keluarga yang terpisah akibat Tembok Berlin ini . Ada ibu bapa yang tinggal di Jerman Barat sementara anak-anak tinggal di Jerman Timur. Ini menyebabkan beban emosi kepada kedua-dua pihak yang berpisah. Penduduk Jerman Barat seperti Datuk Bandar Willt Brandt mengkritik Amerika Syarikat yang mendiamkan diri melihat Tembok Berlin ini.
Kebanjiran pelarian dari Jerman Timur ke Jerman Barat dan ke negara-0negara Eropah lain dapat disekat dengan adanya Tembok Berlin.
Presiden John F. Kennedy melawat Tembok Berlin pada 26 Jun 1963 . Perjanjian selepas Perang Dunia Kedua iaitu di antara 4 adikuasa iaitu Perancis, United Kingdom dan Amerika Syarikat menerima hakikat keperluan pembinaan Tembok Berlin.
Kerajaan Jerman Barat mendakwa Tembok Berlin sebagai 'sempadan melindungi anti fasist'. Hakikatnya berjuta-juta keluarga terpisah.
Pada 1987 Presiden Amerika Syarikat Ronald Reagan berucap di Brandenburg Gate , mencabar Mikhail Gorbachev untuk meruntuhkan tembok tersebut.
Pada Jun 1962 Jerman Timur hanya membina pagar sepanjang 81 meter . Tetapi pada 1989 menjadi sepanjang 155 km dengan tembok batu . Mana-mana rumah di atas Tembok Berlin telah dipindahkan. Ramai yang telah membina terowong agar dapat menyeberang ke Jerman Barat. Tetapi tentera Jerman Timur memasang jerangkap samar dan bom-bom. Ramai yang terbunuh dan dibunuh ketika cuba memanjat dan melintasi Tembok Berlin.

Pembinaan

Peta menunjukkan Tembok Berlin pada 1989
Tembok ini dibina mulai 13 Ogos 1961 iaitu selepas 15 tahun Jerman Timur ditubuhkan. Ketika itu Jerman Timur diperintah oleh Walter Ulbricht. Pembinaan ini telah dipersetujui Nikita Khrushchev, pemimpin Soviet yang risau dengan penguasaan Amerika Syarikat dan sekutunya di Jerman.

Fasa pembinaan

Pembinaan pagar (1961) .Pagar berduri dibaiki (1962-1965) .Tembok batu (1965-1975) .Grenzmauer 75 (Border Wall 75) (1975-1989) . Tembok ini setinggi 3.6 meter dan 1.2 meter lebar. Ia hampir menyamai fungsi Tembok Besar di China. Kos pembinaan ialah 16,155,000 mark Jerman Timur. Ada 116 menara tinjau dan 20 bunkers.

Pintu masuk

Ada lapan pintu masuk bagi lawatan rasmi dari Jerman Barat ke Jerman Timur. Permit kebenaran mestilah ditunjukkan kepada tentera pengawal . Terpenting ialah pintu kawalan Charlie .
Beberapa pintu digunakan untuk berhubung dengan negara Poland, Czechoslovakia dan Denmark. Perjanjian 1972 pintu masuk ini dibuka dengan lebih luas.

Pelarian

Selepas Tembok Berlin dibina , kira-kira 5000 berjaya juga melepasinya. Sementara 192 atau 239 terbunuh ketika memanjat tembok ini. Ramai lagi yang cedera. Ada yang terjun dari bangunan di tepi tembok. Ada yang membina pesawat kecil dan mendarat di Berlin Barat.
Pelbagai cerita 'kelakar' wujud. Antaranya pasukan RAF Airmen menulis "Wish you were here" dan "Come back soon".
Antara mereka ialah Peter Fechter yang ditembak pada 17 Ogos 1962. Orang terakhir ditembak kerana kesalahan melintasi Tembok Berlin ialah Chris Gueffroy iaitu pada 6 Februari 1989.
Bekas Menteri Luar Jerman iaitu Hans-Dietrich Genscher merupakan salah seorang rakyat Jerman Timur yang lari ke Jerman Barat. Genscher berasal dari Halle di Jerman Timur. Tahun 1952, ketika Tembok Berlin belum dibina, beliau bersama keluarganya pindah ke Jerman Barat. Tahun 1974 - 1992 beliau menjadi Menteri Luar Jerman Barat di bawah Chancelor - Helmut Schmidt dan Helmut Kohl.

Idea meruntuhkan

Pembinaan tembok ini telah dimanipulasikan oleh Jerman Barat dan blok kapitalis untuk memburuk-burukkan Jerman Timur dan sistem komunis. Sebaliknya ia menjadi kunci kekuatan kehidupan sebenar dasar komunis yang selalu tutup dan menutup kelemahan mereka dengan cara kekerasan. Komunis bermakna tirai besi atau hidup dalam tembok batu.
Proses liberisasi lewat 1980-an membawa kepada keruntuhan Kesatuan Rusia hingga membenarkan pendemokrasian Jerman Timur. Demonstrasi demi demonstrasi para pekerja telah dibenarkan di Jerman Timur kerana 1987 kemelesetan ekonomi dunia merosot begitu teruk. Kesatuan Sekerja mengambilalih corak kepimpinan kerajaan Jerman Timur dan mendesak Tembok Berlin diruntuhkan agar mereka mudah bekerja di Jerman Barat yang menyediakan lebih peluang pekerjaan.
Tembok ini runtuh dalam beberapa minggu sahaja sedangkan pembinaannya mengambil masa beberapa tahun dan menelan kos yang tinggi. Akhirnya 3 Oktober 1990 penggabungan Jerman Barat dan Jerman Timur.

Tembok Berlin Pecah

Tembok Berlin dibuka semula pada 9 November 1989 ketika Jerman Timur dikuasai oleh Egon Krenz. Runtuhnya Tembok Berlin menandakan penggabungan semula Jerman Barat dan Jerman Timur. Amerika Syarikat berasa sangsi dengan pengabungan ini kerana kemungkinan lahirnya negara saingan dan munculnya "Adolf Hitler" yang baru tidak dapat dielakkan. Perdana Menteri Margaret Thatcher dari Britain hanya mendiamkan diri. Sementara Presiden François Mitterand menyambut baik penggabungan Jerman Barat dan Jerman Timur. Penggabungan ini menguatkan lagi Kesatuan Eropah, dolar Eropah dan menjadi saingan kuat kepada kuasa unipolar Amerika Syarikat.



 source

 RUNTUHNYA TEMBOK BERLIN


Dua puluh tahun yang lalu Tembok Berlin runtuh dan kaum borjuis di dunia Barat sangat gembira, bersukacita akan “jatuhnya komunisme”. Setiap tahun kaum kapitalis merayakannya seperti halnya rejim Orde Baru yang merayakan persitiwa 30 September dengan mesin propaganda mereka. Akan tetapi, dua puluh tahun kemudian situasi terlihat sangat berbeda dimana kapitalisme memasuki krisisnya yang paling parah semenjak 1929. Sekarang mayoritas rakyat di bekas Jerman Timur memilih partai kiri dan mengingat kembali keuntungan dari ekonomi terencana. Setelah menolak Stalinisme, mereka sekarang telah mencicipi kapitalisme, dan kesimpulan yang mereka ambil adalah bahwa sosialisme lebih baik daripada kapitalisme.
Runtuhnya Tembok Berlin: 20 tahun kemudianTahun 2009 adalah sebuah tahun yang dipenuhi dengan banyak hari peringatan, termasuk hari peringatan pembunuhan Luxemburg dan Liebknecht, dibentuknya Komunis Internasional, dan Komune Austria. Tidak satupun dari peringatan-peringatan ini yang menemukan gaungnya di pers kapitalis. Tetapi ada satu hari peringatan yang tidak pernah mereka lupakan: pada tanggal 9 November 1989, perbatasan yang memisahkan Jerman Barat dan Timur dibuka.
Runtuhnya Tembok Berlin di dalam sejarah telah menjadi sebuah sinonim untuk runtuhnya “komunisme”. Dalam 20 tahun semenjak peristiwa besar ini, kita telah menyaksikan sebuah ofensif ideologi yang luar biasa besar untuk melawan ide-ide Marxisme dalam skala dunia. Peristiwa ini dijunjung tinggi sebagai bukti matinya Komunisme, Sosialisme, dan Marxisme. Tidak lama yang lalu, ini bahkan dianggap sebagai akhir sejarah. Tetapi semenjak itu roda sejarah telah berputar berkali-kali.
Argumen bahwa sistem kapitalisme adalah satu-satunya alternatif untuk kemanusiaan telah terbukti hampa. Kebenaran yang ada sangatlah berbeda. Pada 20 tahun peringatan runtuhnya Stalinisme, kapitalisme mengalami krisis yang paling dalam semenjak Depresi Hebat. Jutaan rakyat dihadapi dengan masa depan yang dipenuhi dengan pengangguran, kemiskinan, pemotongan anggaran sosial, dan penghematan.
Selama periode ini kampanye anti-komunis ditingkatkan. Alasannya tidaklah sulit untuk dipahami. Krisis kapitalisme yang mendunia ini telah menyebabkan rakyat secara umum mempertanyakan “ekonomi pasar”. Ada kebangkitan rasa ketertarikan pada Marxisme, yang mengkuatirkan kaum borjuis. Kampanye fitnah yang baru ini adalah sebuah refleksi ketakutan mereka.

Karikatur Sosialisme

Yang gagal di Rusia dan Eropa Timur bukanlah komunisme atau sosialisme seperti yang dimengerti oleh Marx dan Lenin, tetapi sebuah karikatur birokratisme dan totalitarianisme. Lenin menjelaskan bahwa gerakan menuju sosialisme membutuhkan kontrol demokratis terhadap industri, masyarakat, dan negara oleh kaum proletar. Sosialisme yang sejati tidaklah kompatibel dengan kekuasaan elit birokrasi yang memiliki hak-hak istimewa, yang niscaya akan ditemani dengan korupsi yang besar, nepotisme, manajemen yang penuh pemborosan, dan kembalinya kapitalisme.
Pada tahun 1980an, Uni Soviet memiliki lebih banyak ilmuwan daripada jumlah seluruh ilmuwan di AS, Jepang, Inggris, dan Jerman; akan tetapi USSR tetap tidak dapat mencapai hasil yang sama seperti di Barat. Dalam aspek-aspek penting seperti produktivitas dan standar hidup, Uni Soviet tertinggal di belakang negara-negara Barat. Sebab utamanya adalah beban yang teramat besar terhadap ekonomi Soviet yang disebabkan oleh kaum birokrasi – jutaan birokrat yang tamak dan korup yang menjalankan Uni Soviet tanpa kontrol dari kelas pekerja.
Kekuasaan birokrasi yang mencekik ini akhirnya menyebabkan penurunan tajam tingkat pertumbuhan USSR. Sebagai akibatnya, Uni Soviet tertinggal di belakang negara-negara Barat. Biaya untuk mempertahankan pengeluaran militer yang tinggi dan biaya untuk mempertahankan kekuasaannya di Eropa Timur semakin menekan ekonomi Soviet. Munculnya seorang pemimpin Soviet yang baru, Mikhail Gorbachev, pada tahun 1985 menandai sebuah perubahan yang besar.
Gorbachev mewakili sayap birokrasi Soviet yang ingin mengadakan reformasi dari atas guna mempertahankan rejim tersebut secara keseluruhan. Akan tetapi, situasi di Uni Soviet menjadi lebih parah di bawah Gorbachev. Ini niscaya menyebabkan sebuah krisis, yang segera mempengaruhi Eropa Timur, dimana krisis Stalinisme diperparah oleh masalah kebangsaan.

Gejolak di Eropa Timur

Pada tahun 1989, dari satu ibukota ke ibukota yang lain, sebuah gelombang pemberontakan menyebar, menjatuhkan satu persatu rejim-rejim Stalinis. Di Rumania, Ceausescu [Sekjen Partai Komunis Polandia dan Presiden Polandia sampai tahun 1989 – Ed.] ditumbangkan oleh sebuah revolusi dan dieksekusi oleh skuad penembak mati. Satu faktor kunci dalam kesuksesan pemberontakan popular ini adalah krisis di Rusia. Di masa lalu, Moskow mengirim Tentara Merah untuk meremukkan pemberontakan-pemberontakan di Jerman Timur (1953), Hungaria (1956), dan Cekoslovakia (1968). Tetapi Gorbachev paham bahwa pilihan ini sudah tidak mungkin lagi.
Pemogokan-pemogokan massa di Polandia pada paruh pertama 1980an adalah sebuah ekspresi awal dari kebuntuan rejim tersebut. Bila gerakan yang besar ini dipimpin oleh kaum Marxis sejati, ini dapat mempersiapkan sebuah dasar untuk revolusi politik, bukan hanya di Polandia tetapi di seluruh Eropa Timur. Tetapi dengan absennya kepemimpinan seperti itu, maka gerakan ini dibajak oleh elemen-elemen konter-revolusioner seperti Lech Walesa.
Awalnya, kaum Stalinis Polandia mencoba untuk menghentikan gerakan ini dengan represi, tetapi pada akhirnya Solidaritas [Serikat Buruh Independen Polandia – Ed.] mendapatkan status legal dan diijinkan untuk berpartisipasi di pemilu tanggal 4 Juni 1989. Yang terjadi selanjutnya adalah sebuah gempa politik. Kandidat-kandidat Solidaritas memenangi semua kursi yang mereka ikuti. Ini memiliki sebuah pengaruh yang besar pada negara-negara tetangga.
Di Hungaria, Janos Kadar – untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi – telah disingkirkan dari posisi Sekjen Partai Komunis pada tahun 1988, dan rejim ini telah mengadopsi sebuah “paket demokrasi”, termasuk pengadaan pemilu. Cekoslovakia segera terpengaruh dan pada tanggal 20 November 1989 jumlah demonstran yang berkumpul di Prague meningkat dari 200 ribu ke 500 ribu. Sebuah mogok umum 2-jam diluncurkan pada tanggal 27 November.
Peristiwa-peristiwa dramatis ini menandai sebuah titik-tolak besar di dalam sejarah. Selama hampir setengah abad setelah Perang Dunia Kedua kaum Stalinis telah memerintah Eropa Timur dengan tangan besi. Rejim-rejim di Eropa Timur adalah negara-negara satu-partai yang kejam, yang didukung oleh aparatus represi yang kuat, dengan tentara, polisi, agen polisi rahasia, dan mata-mata di setiap blok perumahan, sekolah, universitas, dan pabrik. Tampaknya hampir tidak mungkin pemberontakan popular bisa menang melawan kekuasaan sebuah negara totaliter dan polisi-polisi rahasianya. Tetapi pada momen yang menentukan rejim-rejim yang tampak tak terkalahkan ini ternyata hanyalah raksasa dengan kaki dari tanah liat.

Jerman Timur

Dari semua rejim di Eropa Timur, Republik Demokratik Jerman (GDR) adalah salah satu yang paling maju industri dan teknologinya. Standar hidup disana tinggi, walaupun tidak setinggi Jerman Barat. Tidak ada pengangguran, dan semua orang memiliki akses ke perumahan murah, kesehatan gratis, dan pendidikan yang berstandar tinggi.
Akan tetapi kekuasaan dari negara satu-partai yang totaliter, dengan polisi rahasianya (atau yang dikenal dengan nama Stasi) yang ada dimana-mana dan mata-matanya, korupsi para pejabat, dan kekayaan para elit, adalah sumber ketidakpuasan. Sebelum dibangunnya Tembok Berlin pada tahun 1961, sekitar 2.5 juta penduduk Jerman Timur beremigrasi ke Jerman Barat, banyak yang melalui perbatasan antara Berlin Timur dan Barat. Untuk menghentikan ini, rejim Jerman Timur membangun Tembok Berlin.
Tembok ini dan pembatas-pembatas lainnya sepanjang 1380 kilometer perbatasan yang memisahkan Berlin Barat dan Timur berhasil memangkas emigrasi tersebut. Tindakan ini mungkin membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di GDR. Tetapi ini menyebabkan penderitaan dan kesukaran bagi keluarga-keluarga yang terpisahkan dan ini adalah sebuah hadiah propaganda untuk negara kapitalis Barat, yang memberikan satu lagi contoh “tirani Komunis”.
Pada akhir 1980an situasi di GDR penuh dengan gejolak. Kaum Stalinis tua Erich Honecker [Sekjen Partai Komunis Jerman Timur] menentang dengan keras segala bentuk reformasi. Rejim dia bahkan melarang peredaran publikasi-publikasi “subversif” dari Uni Soviet. Pada tanggal 6 dan 7 Oktober, Gorbachev mengunjungi Jerman Timur dalam rangka ulang tahun Republik Demokratik Jerman yang ke 40, dan dia memberikan tekanan kepada kepemimpinan Jerman Timur untuk melakukan reformasi. Dia dikutip mengatakan: “Wer zu spät kommt, den bestraft das Leben” (Dia yang terlalu telat akan dihukum oleh hidup).
Sementara itu rakyat Jerman Timur sudah menjadi lebih memberontak secara terbuka. Gerakan-gerakan oposisi mulai berjamuran. Ini termasuk Neues Forum (Forum Baru), Demokratischer Aufbruch (Kebangkitan Demokrasi), dan Demokratie Jetzt (Demokrasi Sekarang). Gerakan oposisi terbesar terbentuk melalui sebuah pelayanan gereja Protestan di Leipzig di gereja Nikolaikirche, bahasa Jerman untuk gereja Santo Nicholas, dimana setiap Senin setelah pelayanan penduduk berkumpul di luar menuntut perubahan di Jerman Timur. Akan tetapi, gerakan-gerakan ini tidak punya arah dan naif secara politik.
Sebuah gelombang demonstrasi massa sekarang menyapu seluruh kota-kota Jerman Timur, terutama sangat kuat di Leipzig. Ratusan ribu rakyat bergabung di demo-demo ini. Rejim ini memasuki krisis yang menyebabkan tersingkirnya pemimpin Stalinis garis-keras, Erick Honecker, dan mundurnya seluruh kabinet. Di bawah tekanan gerakan massa, pemimpin partai yang baru, Egon Krenz, menyerukan pemilu yang demokratis. Tetapi reformasi-reformasi yang diusulkan oleh rejim ini terlalu kecil dan terlalu terlambat.
Para pemimpin “komunis” ini mempertimbangkan untuk menggunakan kekerasan tetapi merubah pikiran mereka (dengan sedikit desakan dari Gorbachev). Situasi sekarang berputar di luar kendali. Hari-hari selanjutnya hampir seperti anarki: toko-toko buka sepanjang hari, paspor GDR menjadi tiket gratis untuk transportasi publik. Dalam kalimat seorang pengamat: “secara umum tidak ada peraturan pada saat itu”. Kekuasaan ada di jalanan, tetapi tidak ada yang memungutnya.
Dihadapi dengan pemberontakan massa, negara Jerman Timur yang tampak kuat ini runtuh begitu saja. Pada tanggal 9 November 1989, setelah beberapa minggu gejolak massa, pemerintahan Jerman Timur mengumumkan bahwa seluruh penduduk GDR dapat mengunjungi Jerman Barat dan Berlin Barat. Ini adalah sinyal untuk sebuah ledakan massa yang baru. Secara spontan, kerumunan rakyat Jerman Timur memanjati Tembok Berlin untuk menemui rakyat Jerman Barat di seberang.

Konter Revolusi

Tembok Berlin adalah sebuah simbol dan titik utama dari semua yang dibenci di rejim Jerman Timur. Pembongkaran Tembok ini dimulai cukup spontan. Selama beberapa minggu kemudian, beberapa bagian dari Tembok ini mulai dihancurkan. Kemudian mesin-mesin industri digunakan untuk merobohkan seluruh tembok yang tersisa. Ada atmosfer perayaan, sebuah perasaan sukacita, yang tampak lebih seperti sebuah karnival daripada sebuah revolusi. Tetapi ini benar untuk semua tahap awal dari setiap revolusi yang megah, seperti halnya revolusi 1789.
Pada bulan November 1989, penduduk GDR dipenuhi dengan perasaan emosional – sebuah perasaan pembebasan, dipenuhi dengan perasaan sukacita secara umum. Seperti seluruh bangsa mengalami kemabukan, dan oleh karena itu rentan terhadap saran-saran dan impuls-impuls spontan. Menumbangkan rejim yang lama ini ternyata lebih mudah daripada yang diperkirakan oleh semua orang. Tetapi, setelah menumbangkan rejim ini, apa yang akan menggantikannya. Rakyat yang telah menumbangkan rejim lama ini mengetahui dengan pasti apa yang tidak mereka inginkan, tetapi mereka tidak mengetahui dengan jelas apa yang mereka inginkan, dan tidak ada seorangpun yang menawarkan sebuah jalan keluar.
Semua kondisi objektif untuk sebuah revolusi politik sekarang tersedia. Mayoritas populasi tidak menginginkan restorasi kapitalisme. Mereka menginginkan sosialisme, tetapi dengan hak-hak demokrasi, tanpa Stasi, tanpa birokrat-birokrat yang korup, dan tanpa sebuah negara satu-partai yang diktatorial. Bila sebuah kepemimpinan Marxis yang sejati ada pada saat itu, sebuah revolusi politik sudah pasti akan terjadi dan demokrasi buruh akan terbentuk.
Akan tetapi, jatuhnya Tembok Berlin tidak menghasilkan sebuah revolusi politik tetapi konter-revolusi dalam bentuk unifikasi dengan Jerman Barat. Tuntutan ini (unifikasi dengan Jerman Barat) bukanlah tuntutan utama pada awal demonstrasi. Tetapi tanpa adanya sebuah program yang jelas, tuntutan ini dikedepankan dan perlahan-lahan menempati peran utama.
Kebanyakan pemimpin oposisi tidak memiliki program, kebijakan, atau perspektif yang jelas, selain sebuah harapan untuk demokrasi dan hak sipil. Seperti halnya alam, politik membenci vakum. Keberadaan sebuah negara kapitalis yang kuat dan kaya di seberang oleh karena itu memainkan sebuah peran yang menentukan untuk mengisi vakum ini.
Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl adalah seorang wakil imperialisme yang agresif. Dia menggunakan penyuapan yang paling tidak tahu malu untuk membujuk rakyat Jerman Timur untuk setuju dengan unifikasi segera, dengan menawarkan menukarkan mata uang Ostmark dengan Deutschmark dengan nilai tukar satu-untuk-satu. Tetapi yang Kohl tidak katakan kepada rakyat Jerman Timur adalah bahwa unifikasi tidak berarti mereka akan menikmati standar hidup Jerman Barat.
Pada bulan Juli 1990, halangan terakhir untuk unifikasi Jerman tersingkirkan ketika Gorbachev setuju untuk menjatuhkan keberatan Uni Soviet terhadap unifikasi Jerman di bawah NATO, sebagai imbalannya adalah bantuan ekonomi yang cukup bear dari Jerman kepada Uni Soviet. Unifikasi Jerman secara formal selesai pada tanggal 3 Oktober 1990.

Rakyat Tertipu

Rakyat Jerman Timur telah tertipu. Mereka tidak diberitahu bahwa introduksi ekonomi pasar akan berarti pengangguran besar-besaran, penutupan pabrik, dan penghancuran hampir seluruh basis industri di GDR, atau peningkatan harga barang, dan demoralisasi kaum muda, atau bahwa mereka akan dianggap sebagai penduduk kelas-dua di negara mereka sendiri. Mereka tidak diberitahukan hal-hal tersebut tetapi mereka telah mengetahuinya dari pengalaman pahit.
Reunifikasi Jerman menyebabkan anjloknya PDB per kapita Jerman Timur, 15.6% pada tahun 1990 dan 22.7% pada tahun 1991, total sepertiga penurunan PDB. Jutaan lapangan pekerjaan hilang. Banyak pabrik-pabrik Jerman Timur yang dibeli oleh kompetitor Barat dan ditutup. Dari tahun 1992, Jerman Timur mengalamai 4 tahun pemulihan ekonomi, tetapi ini diikuti dengan stagnasi.
Sebelum Perang Dunia Kedua, PDB per kapita Jerman bagian timur sedikit lebih tinggi dari rata-rata Jerman, dan Jerman bagian timur pada saat itu lebih kaya dari negara-negara Eropa Timur lainnya. Tetapi 20 tahun setelah unifikasi, standar hidup Jerman Timur masih tertinggal di belakang Jerman Barat. Tingkat pengangguran 2 kali lipat lebih tinggi daripada Jerman Barat, dan upah jauh lebih rendah.
Di GDR tidak ada pengganguran. Tetapi dari tahun 1989-1992 lapangan kerja menurun 3.3 juta. PDB Jerman Timur tidak pernah meningkat lebih dari tingkat PDB tahun 1989, dan lapangan kerja hanya sekitar 60% dari level 1989. Sekarang, tingkat pengangguran di Jerman secara keseluruhan adalah sekitar 8%, tetapi di Jerman Timur sebesar 12.3%. Akan tetapi, perkiraan tidak-resmi memberikan figur setinggi 20%, dan di antara kaum muda 50%.
Perempuan, yang telah mendapatkan persamaan yang tinggi di GDR, seperti di negara-negara Eropa Timur lainnya, sekarang paling menderita. Data dari Panel Sosio-Ekonomi Jerman untuk pertengahan tahun 1990an menemukan bahwa 15 persen perempuan Jerman Timur dan 10 persen laki-laki menggangur.
Pada bulan Juli 1990, “kanselir persatuan”, Helmut Kohl, menjanjikan: “Dengan usaha bersama kita akan segera merubah [daerah Jerman Timur] Mecklenburg-Vorpommern dan Saxony-Anhalt, Brandenburg, Saxony dan Thuringia menjadi daerah yang sejahtera.” 15 tahun kemudian, sebuah laporan dari BBC mengakui bahwa “statistik sangatlah suram.” Walaupun kapital sebesar 1.25 trillion Euro telah diinjeksi, tingkat pengganguran di Jerman Timur masih 18.5% pada tahun 2005 (sebelum resesi sekarang ini) dan di banyak daerah tingkat pengangguran lebih dari 25%.
Halle di Saxony-Anhalt, yang dulunya adalah sebuah pusat industri kimia yang penting dengan lebih dari 315.000 orang, telah kehilangan hampir 1/5 penduduknya. Sebelum Tembok Berlin jatuh pada tahun 1989, “segitiga kimia” Leuna-Halle-Bitterfield menyediakan 100 ribu pekerjaan – sekarang hanya 10,000 yang tertinggal. Gera dulu memiliki industri tekstil dan pertahanan yang besar, dan beberapa pertambangan uranium. Mereka telah hilang, dan hal-hal yang serupa terjadi di banyak industri-industri milik negara sejak 1989.
PBD per kapita Jerman Timur meningkat dari 49% PDB barat pada tahun 1991 hingga 66% pada tahun 1995, dan semenjak itu tidak ada peningkatan lagi. Ekonomi tumbuh sekitar 5,5% per tahun, tetapi ini tidak menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Sebagai akibatnya banyak penduduk yang meninggalkan Jerman Timur. Semenjak unifikasi sekitar 1,4 juta orang telah pindah ke Barat, kebanyakan dari mereka masih muda dan berpendidikan tinggi. Emigrasi dan penurunan tajam kesuburan telah menyebabkan jumlah populasi Timur menurun setiap tahun semenjak unifikasi.
Adalah sebuah ironi sejarah bahwa 20 tahun setelah unifikasi orang-orang meninggalkan Jerman Timur, bukan untuk lari dari Stasi, tetapi untuk lari dari tingkat pengganguran yang tinggi. Tentu saja beberapa orang hidupnya sangat baik. Laporan BBC mengatakan: “Rumah-rumah borjuasi yang megah, yang dulu dipenuhi lubang-lubang peluru dari Perang Dunia Kedua sampai tahun 1989, telah dikembalikan ke kemegahan mereka yang dulu.”

Marxisme Bangkit Kembali

Seperti banyak orang Jerman Timur lainnya, Ralf Wulff mengatakan bahwa dia gembira dengan jatuhnya Tembok Berlin dan gembira melihat kapitalisme menggantikan komunisme. Tetapi kesukacitaan ini tidak bertahan lama. “Hanya butuh beberapa minggu saja untuk melihat apa sesungguhnya ekonomi pasar bebas ini,” kata Wulff. “Ini adalah materialisme dan eksploitasi besar-besaran. Manusia kehilangan arah. Kita tidak memiliki kenyamanan materi tetapi komunisme memiliki banyak hal.” (Laporan Reuters)
Hans-Juergen Schneider, seorang insinyur berumur 49 telah menggangur semenjak Januari 2004. Dia telah mengirim 286 lamaran kerja semenjak itu, tanpa sukses. “Ekonomi pasar tidak dapat menyelesaikan masalah kami,” katanya, “bisnis besar hanya meraup untung tanpa mengambil tanggungjawab.” Dia tidak sendirian. Sebuah survey oleh Der Spiegel menyatakan bahwa 73% rakyat Jerman Timur percaya bahwa kritik Karl Marx terhadap kapitalisme masihlah valid.
Survey lainnya yang dipublikasikan pada bulan Oktober 2008 di majalah Super Illus menyatakan bahwa 52% orang di Jerman Timur menganggap ekonomi pasar “tidak berguna” dan “tidak dapat berfungsi”. 43% memilih sistem ekonomi sosialis, karena “sistem ini melindungi orang-orang kecil dari krisis finansial dan ketidakadilan lainnya”. 55% menolak bailout bank oleh negara.
Dari orang-orang muda (18 sampai 29 tahun), yang tidak pernah tinggal di GDR, atau hanya sebentar saja, 51% menginginkan sosialisme. Angka untuk orang berumur 30 sampai 49 tahun adalah 35%. Tetapi untuk mereka yang lebih dari 50 tahun adalah 46%. Penemuan ini dikonfirmasikan di wawancara-wawancara dengan puluhan rakyat Jerman Timur. “Kita membaca mengenai ‘horor kapitalisme’ di sekolah. Mereka benar. Karl Marx sungguh benar,” kata Thomas Pivitt, seorang pekerja IT berumur 46 dari Berlin Timur. Das Kapital laku terjual untuk penerbit Karl-Dietz-Verlag, terjual lebih dari 1.500 kopi pada tahun 2008, tiga kali lipat dari tahun 2007, dan 100 kali lipat semenjak 1990.
“Semua orang berpikir bahwa tidak akan ada lagi permintaan untuk Das Kapital,” kata direktur manajemen Joern Schuetrumpf kepada Reuters. “Bahkan para bankir dan manejer sekarang membaca Das Kapital untuk mencoba memahami apa yang terjadi. Marx sekarang popular,” katanya.
Krisis kapitalisme telah meyakinkan banyak rakyat Jerman, baik Timur maupun Barat, bahwa sistem ini telah gagal. “Saya dulu mengira komunisme adalah buruh, tetapi kapitalisme bahkan lebih parah,” kata Hermann Haibel, tukang besi berumur 76 yang sudah pensiun. “Pasar bebas sungguhlah brutal. Kaum kapitalis ingin memeras keuntungan lebih, lebih, dan lebih,” katanya. “Saya memiliki kehidupan yang baik sebelum Tembok runtuh,” dia menambahkan. “Tidak ada yang kawatir mengenai uang karena uang tidaklah penting. Kau memiliki pekerjaan bahkan jika kau tidak menginginkannya. Ide komunis tidaklah buruk.”
“Saya pikir kapitalisme bukanlah sistem yang tepat bagi kita,” kata Monika Weber, seorang pegawai kota berumur 46. “Distribusi kekayaan tidaklah adil. Kita melihat itu sekarang. Orang kecil seperti saya harus membayar mahal untuk kekacauan finansial ini dengan pajak yang lebih tinggi karena para bankir yang tamak.”
Yang lebih penting dari survey-survey ini adalah hasil pemilu Jerman baru-baru ini. Partai Kiri meraih kemajuan yang penting, mendapatkan hampir 30% suara di Timur. Di Timur sekarang tidak ada mayoritas untuk partai-partai borjuis. Apa yang jelas ditunjukkan disini adalah bahwa rakyat Jerman Timur tidak menginginkan kapitalisme, tetapi menginginkan sosialisme – bukan karikatur birokratik totaliter dari sosialisme yang mereka miliki sebelumnya, tetapi sebuah sosialisme demokratis yang sejati – sosialismenya Marx, Engels, Liebknecht, dan Luxemburg.
London, 19 Oktober, 2009
Diterjemahkan oleh Ted Sprague dari “The fall of the Berlin Wall: 20 years later”, Alan Woods.

:D

Sejarah Sisir

 

sisir telah digunakan manusia sejak 5.000 tahun lampau. Sebuah penemuan arkeologis di Mesir bahkan menemukan bahwa sisir telah digunakan di negeri piramid itu sejak 5.500 SM, atau dalam kebudayaan China kuno sisir dikenakan sebagai aksesori yang mencerminkan status sosial seseorang.


Sisir
Sisir modern dari plastik dengan pegangan
Sisir adalah sebuah alat yang dibuat dari bahan keras, biasanya berbentuk pipih, bergigi, dan digunakan untuk menata rambut, meluruskan dan membersihkannya, atau untuk digunakan untuk serat-serat lainnya.

Sisir adalah salah satu alat yang sudah lama dikenal oleh umat manusia. Benda ini sudah ditemukan dalam bentuknya yang sangat maju di sejumlah pemukiman yang berasal dari sekitar 5000 tahun yang lalu di Persia — kemungkinan pada puncak migrasi besar pertama bangsa Indo-Eropa.
Dapat dikatakan bahwa sisir tidak hanya mempunyai nilai keindahan. Benda ini juga kemungkinan telah digunakan untuk menolong pemakainya memerangi parasit. Malah diketahui bahwa tidak ada peradaban tradisional yang tidak menggunakan sisir, termasuk bangsa-bangsa yang anggotanya memiliki rambut yang sulit diatur.
Solokha comb, Scythian, l.k. 400 SM. (Museum Hermitage).
Sisir dari gading yang diukir, dari abad ke-16 (Koleksi Sauvageot)

Pada masa sekarang sebagian besar sisir terbuat dari bahan plastik. Sisir kayu biasanya dibuat dari boxwood, kayu ceri, atau kayu pinus lainnya. Sisir kayu yang berkualitas baik biasanya dibuat dengan tangan dan digosok halus.
Sebuah buku tentang merawat rambut yang terbit pada 2001, Curly Girl (pengarang: Lorraine Massey, Deborah Chiel; ISBN 0-7611-2300-8), menganjurkan penggunaan sisir kayu yang bergigi jarang ketimbang sikat rambut dan sisir plastik yang bergigi rapat-rapat. Penulis mencatat bahwa sisir kayu tidak menimbulkan statik dan lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan rambut putus atau kusut.
Sikat rambut, yang lebih besar daripada sisir, biasanya juga digunakan untuk membentuk, menata, dan membersihkan rambut.


berbagai sumber

Rabu, 08 Juni 2011

Sejarah Uang

Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.

Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu anggapan kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.

Fungsi

Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain uang sebagai alat pembayaran, sebagai alat pembayaran utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal), dan alat untuk meningkatkan status sosial.

Syarat-syarat

Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau —setidaknya— dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).
Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).

Jenis


Uang rupiah
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.

Menurut bahan pembuatannya


Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam.
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.
Uang logam memiliki tiga macam nilai:
  1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
  2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).
  3. Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.
Sementara itu, yang dimaksud dengan "uang kertas" adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).

Menurut nilainya

Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.

Teori nilai uang

Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli.
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.

Teori uang statis

Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah:
  • Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
  • Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
  • Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

Teori uang dinamis

Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:


Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.


Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.

  • Teori Persediaan Kas

Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.

  • Teori Ongkos Produksi

Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Uang dalam ekonomi


Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran ekonomi dan finansial. Monetarisme adalah sebuah teori ekonomi yang kebanyakan membahas tentang permintaan dan penawaran uang. Sebelum tahun 80-an, masalah stabilitas permintaan uang menjadi bahasan utama karya-karya Milton Friedman, Anna Schwartz, David Laidler, dan lainnya.

Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur persediaan uang, inflasi, dan bunga yang kemudian akan memengaruhi output dan ketenagakerjaan. Inflasi adalah turunnya nilai sebuah mata uang dalam jangka waktu tertentu dan dapat menyebabkan bertambahnya persediaan uang secara berlebihan. Interest rate, biaya yang timbul ketika meminjam uang, adalah salah satu alat penting untuk mengontrol inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral seringkali diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan mengontrol persediaan uang, interest rate, dan perbankan.

Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian, terutama jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai mata uang secara berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai cara bertransaksi. Ini pernah terjadi di Rusia, sebagai contoh, pada masa keruntuhan Uni Soviet.

(▸_ ◂✗)